28/05/11



Jatuh
Tertawa
Bangkit lagi
Seperti bayi belajar jalan

Bermain
Ada yang curang
Bertengkar
Seperti bocah dengan teman barunya

Belajar
Persaingan
Pemain dan penonton
Seperti remaja yang mulai berperan

Memberi
Menerima
Berterimakasih
Seperti teladan bagi yang lain

Mereka tidak tau letak salahnya
Mereka juga tidak mengerti
Mereka pikir kami pintar?
Wow, mengagumkan!

Perlahan membuahkan satu hasil
Entah kesuksesan atau kegagalan
Satu yang pasti
Semua akan baik-baik saja

Waktu kali itu
Ketika semuanya baik-baik saja
Datang sebuah kisah
Maksud mereka
Sandiwara

Sensasinya seperti drama musikal
Atau dongeng?
Ah, mungkin sinetron religi?
Kami berpikir
Ini kenyataan

Mereka bilang
Ini pembunuhan berantai
Ah, monoton

15/05/11



Rentang waktu membawaku
Ke langit biru
Penuh haru, penuh malu

Segala dusta yang memabukkanku
Indahnya dunia tak lagi mempesona
Karena salahku pada mereka
Atau memang ini yang namanya karma?

Ku sandarkan tubuh ini
Pada hari-hari

Kini ku berkaca pada air yang berlari riang
Diriku terlihat kabur
Tak lama
Air itu berhenti berlari mengejar cahaya
Air itu seakan melumpat ke arahku
Membasahi seluruh wajahku
Ah, air itu mengajakku berwudhu

Air menuntunku untuk berdo'a pada Suatu Zat
Setelah selesai aku dicinta oleh Zat itu
Aku merasa aku sangat bahagia
Aku bahagia..
Aku bahagia..

Tak sanggup ku berkata apa-apa
Terimakasih duhai Maha Cinta

03/05/11



Budaya para pencuri intelektual
Pencuri tua tak ingat usia
Tak mempunyai hati ataupun akal
Memikirkan masyarakat Indonesia

Sulitkah melawan korupsi?
Membuka hati yang lama terkubur
Terkubur karena aura jas hitammu

Sebuah pesan
Bernama tanggung jawab
Di abaikan demi sebuah kartu hijau
Yang akan di bawa
Sampai kelak putaran waktu kubur

Berawal dari sebuah niat
Menjadi arti kejujuran

Wahai pemimpin yang ditunjuk Tuhan
Tak malu pada seorang nenek di pinggir jalan?
Tak malu pada muda mudi yang menuntut ilmu?

Haruskan yang muda yang memberi contoh?

Pemuda bangsa
Siap menggantikan jasamu pada negeri
Karena jiwa yang jujur
Siap memberikan yang terbaik pada negeri

Satu nama
Bernama Indonesia
Ayo, katakan untuk tidak KORUPSI!

02/05/11



Sebuah rangkaian kata hati
Alunan cerita kehidupan
Tumpahan sejuta rasa
Bergejolak dalam jiwa

Oh puisi
Butiran cinta ini yang akan menuntunmu
Segenggam waktu yang telah kembali
Dan semua cerita tentang dirinya

Biarkan semua menari bersamamu
Walau itu terlihat semu
Walau itu terdengar palsu

01/05/11



Teriakan dari bayangan besar itu membunuh pandanganku
Pilu hati yang kini bergetar ketakutan antara mereka
Membisu dalam ruangan kosong menunggu tertidur
Hasrat terpejam kalah akan kebebasanku

Akulah pendengar yang selalu berjanji untuk setia
Yang terbaik sepanjang hidup mereka
Namun lihatlah aku yang sungkan hidup dan mati
Berada dalam kesengsaraan di atas kemarahan mereka

Ya Allah
Bolehkah ku buat telingaku tuli akan teriakan pembunuh
Bolehkah ku pejamkan mataku sekali saja dan untuk selamanya
Bolehkah ku buat mereka terdiam atas kekuatanku

Izinkan aku membelah teriakan-teriakan itu sebagai suatu sinar
Sinar kedamaian penuh kehangatan di hati dan jiwaku
Izinkan aku merubah nerakaku menjadi surgaku

Sungguh, ini yang dirasakan olehku
Ketika senyum tidak pernah terciptakan

Teman Lila