Langkahnya terhenti ketika badai itu tak lagi menamparnya
Ayunan kelopak matanya memberi kesan baik pada Sang Pencipta
Nafas yang semula teratur kini menjadi sangat sangat sulit
Cahaya kuning di langit dari lingkaran yang tak sempurna
Ia berharap cahaya itu memberikan musim terbaik untuk esok
Panggung yang berpesan
Debu tebalnya seakan melambai
Ia tak lagi suci seperti dahulu kala
Ia menggiring malam pada cahaya yang bersahaja
Menatap sebuah bantal malam, bekal untuk malam selanjutnya
Malam esok tak akan sesederhana malam ini
Ia lupa bahwa hari ini adalah hari yang pendek untuknya
Mimpi ini tak akan pernah salah untuk diwujudkan olehnya
Seperti punggung para lelaki di bawah lampu pijar
Sesempurna kedamaian dalam kehancuran yang berkesempatan
"KISS (Keep It Short and Simple), guys!"