25/08/10


Hati ini akan tetap di sini
Walau bukan untukmu
Bukan juga untuk dirinya

Keraguan kesetiaanku
Memang pantas kau terima
Maaf jika membuatmu hancur

Ya, aku yang salah

Bukan ku merasa tak bersalah
Namun aku masih belum sadar
Dengan kesetiaan yang pernah
Ku janjikan untukmu
Ketika ku rasa itu bukan
Sekedar cinta simpanse

Bukan maksudku untuk mendua
Membagi kotak cinta ini
Pada dua wanita yang ku cinta
Hanya
Hanya aku merasa sunyi
Tak ada yang menertawakan leluconku
Bukan gombal

Mengenalmu dan mengenalnya
Suatu cerita lama yang belum usang
Semerbak wanginya masih ada
Bayangannya pun masih tertinggal
Tapi aku
Harus melepasmu
Atas nama kesetiaan

Aku minta maaf
Dan selalu ku meminta maafmu
Ku ucapkan terimakasih
Atas cinta simpanse itu, Sayang

21/08/10


Pandangan sinar kebijaksanaan hadir dalam roh
Ketika tangan itu berani membuat sejarah

Siapa yang tak mengenalmu?
Manusia lemah penuh pesona terang

Namun tubuhmu yang tegap seolah bicara
"Akulah pengukir sejarah!"

Kejujuranmu yang selalu mengajarkan semua orang
Bahwa menjadi manusia mempesona tidak dengan tersenyum

Cukup jujur
Apa adanya
Dan konsisten dalam merangkai kata

Siapa yang tak mengenalmu?
Sosok manusia pujaan Tuhan

15/08/10


Tirai benci tersibak dalam hati
Labirin dendam dalam jiwa

Bermain kata kau dalam mulutmu
Tertawa penuh makna kau dalam detikmu
Entah kau berdusta pada dunia
Atau kau memang seorang penggombal

Inikah buaya dalam manisnya bibir?
Atau inikah rasanya menjadi sampah?

Satu waktu
Kau akan mengerti bahwa semua ini ulahmu sendiri
Aku adalah saksi dirimu yang buas
Kita akan bertemu kembali
Jangan harap
Aku akan menoleh pada wajah karatmu

Kau ingat goyangan lidahmu itu
Dulu membuat semua wanita itu terpejam
Kau ingat juga ulah di setiap persimpanganmu
Dulu membuat semua wanita ingin membunuhmu
Termasuk aku

Sudah
Aku muak
Bukan salahmu yang polos
Selalu diam di tengah bising
Tak peduli karena tak penting

Selalu tersungging senyummu
Selalu dingin pola fikirmu
Dan selalu rendah sikap hatimu

Penjelasan di atas bulan
Sangat tinggi dan jauh
Bibir mungilmu mengatakan
“Please, positive thinking..”

Kamu yakin
Semua ini mempunyai skenario
Yang kamu kenal bernama takdir
Terlalu dingin untuk digertak

Kamu ada bukan untukku
Sekarang dengarkan!
Dengarkan teriakan namamu
Panggilan-panggilan itu
Bukan juga dariku

Sudah jauh
Kamu tetap berkata
“Please, positive thinking..”

Tak pernah bosan mendengarnya
Suatu saat
Kamu akan mengenalku dengan jiwa yang baru
Jiwa yang pernah kau tulis
Di sebuah pasir pantai
Di saat malam mulai menyita waktu

Masih melekat
Akan terus melekat
Bahwa kamu yang mengajarkanku
Di dunia ini penuh dengan kebenaran
Bukan kebetulan

10/08/10

Kekecewaan yang mendalam
Perih luka tak terobati
Tak kan pernah tergantikan
Dengan seutas kata maaf

Gerimis tangis basahi luka
Amarah terpendam dalam diri
Ganjal hati ini remuk redam
Pasrah menghampiri jiwa

Melampiaskan tidak mudah
Tidak punya tumpuan hidup
Kembali harus dirasakan semua
Tergores luka kekecewaan hati

Inilah aku
Dewi yang sayapnya kau bakar
Di depan wajah-wajah munafik

Perasaan yang kau tinggal
Masih tersimpan penuh debu
Di dalam bingkai kacamataku
Di dalam kotak bernama hati

Lelakiku
Maksudku, mantan lelakiku
Sayap ini adalah saksi nyata
Bahwa kau tak lebih dari
Seorang Pengecut
Yang hanya bisa membuat kecewa
Dewi sayap yang tak berdosa

Adakah lagi dewi sayap selain diriku?
Tunjukkan!
Tunjukkan di depan bingkai kacamataku
Jangan pernah lagi kau beri
Maaf dan terimakasih

Penyelesaian ini sudah luntur
Basah
Hancur
Terlalu hancur untuk di selesaikan
Bangsaku
Bukan hanya mimpi pahlawan
Yang bisa membuat
Indonesia terus maju

Negeriku
Bukan hanya mimpi bunga negeri
Yang bisa mengharumkan
Agar Indonesia terus berjaya

Indonesia
Aku pun bisa dan aku pun mampu
Membuatmu maju dan terus berjaya
Demi Indonesiaku..

Walau aku bukan pahlawan
Walau aku bukan bunga negeri
Aku akan tetap mengabdi
Dan akan terus membelamu

Teruslah maju dan berjaya
Bersamaku..
Demi tanah air..

Teman Lila