16/06/14


Kerutan di wajah kehidupan
Menunjukkan ku hidup di masa tuamu
Ah, yang menari saja tak lain adalah seorang pensiunan
Lalu apakah aku harus menaruh buah segar dalam karung berdebu?

Celah itu kotor dengan butiran-butiran emas yang mengebul
Cobalah kau tiup barang sekali atau dua kali

Ayo, bangun!
Hari tak lagi seperti di mimpi
Lihat jamnya! Lihat!
Jarumnya tak lagi bergerak, kawan..

Biar ku coba tebak,
Kau melamun?

"Mata kosong itu tak membuat kau terlihat cakap. Cobalah gunakan waktu itu menjadi jalan sejarah yang bermakna. Sudah berapa lembar usiamu yang digunakan untuk meratapi musibah yang bukan hanya kau yang merasakan? Sudah berapa lembar usiamu yang digunakan untuk mengkhawatirkan ketakutan yang tak beralasan? Bangun, kawan!"

 - Ciputat, Juni 2014

08/06/14

Ehm..
#edisiGaulDikit

Gue tiba-tiba kebawa suasana sama film yang -awalnya- ga minat gue tonton, sebenernya. Entah angin dari dewa yang mana yang ngebuat gue mendadak mikir keras selama film itu berputar di depan mata gue.


06/06/14

ketika cinta bertanya, "seberapa lama kau bisa bertahan dalam diam?"

lusa yang terkubur,
lusa yang terbakar

melangkah sama saja dengan bunuh diri

maka, ketika cinta melihat jalanan itu seperti buntu,
maka ketahuilah, itu mendekati persimpangan
ah, tinggal belok, kan?

ada jalan,
masih banyak jalan, sayang..

syukur yang paling nikmat adalah,
ketika ku berterimakasih pada Tuhan,
yang telah menciptakan malaikat cinta, kamu

berhentilah mengikuti langkahku
cinta memiliki jalannya sendiri
cinta tak boleh sejenak berhenti

kita 1 tujuan, kan?
bahkan, kita bertemu di titik yang sama, kan?
kemarilah,
sesungguhnya itu bukan jaminan bahwa kita harus bersama

dengarkan bisikan ini,
"cinta itu membutakan separuh logikamu. mematikan setengah saraf sadarmu. dan membisukan sebagian pepatah orang bijak yang baik bagimu. pikirkan Tuhan yang mengatur itu semua. tidakkah kamu merasa yang berhak kau cintai dahulu adalah Tuhan-mu?"

05/06/14

Pelindung itu,
Ya. Dia ramah pada bingkisan lama
Ketika sendiri,
Dia tak menyimpannya
Lamunan petang pun tak buatnya seperti batu
Ah.. Bingkisan lama itu aku

Cerita singkat ini tentang si adik yang sekarang badannya lebih besar dari badan saya, Olan. Yap, saya kadang bingung harus memanggilnya kakak atau adik, karena justru dia yang melindungi-merawat-mengurus saya. Tapi dibalik itu semua, masih tersimpan rasa manja yang tidak bisa ia tutupi di waktu-waktu tertentu.

Teman Lila