16/10/12

Rehat di Pelukanmu

Mereke berkata, kau menungguku di ambang daun pintu yang terbuka sedikit
Menanti kehadiranku yang baru pergi sejak malam sebelum kau terpejam
Aku meringis tersentuh kala membayangkan raut wajah senyum cerminan sakit
Aku tak sanggup membuatmu terluka dengan candaanku yang mungkin terlalu kejam

Setiap malam kau menangis tersedu-sedu dengan Al-Qur'an di pangkuanmu
Tak pernah lepas namaku di dalam do'amu yang kau panjatkan dengan sukarela
Aku selalu menunduk melihat ini sambil menyibakkan air mata, kaku
Ku tak pernah membiarkan kepalamu bersandar pada dinding yang tak hangat
Ku tak pernah ingin melihatmu berdiam uraian air mata melihatku terlelap

Baik, aku benar-benar pulang pada rumah surga kita yang sudah kokoh
Walau terkadang tetap saja aku tidak disisimu saat aku mencium keningmu
Tapi hati ini terpaut pada satu raut wajah yang terkasih dan tercinta

Dengan ini aku mulai mengerti makna dari kecupanmu sejak aku lahir di dunia
Merasa benar-benar berdosa untuk berkata "aku tak pulang ke pelukanmu malam ini"
Padahal sejujurnya aku pasti, PASTI, pulang ke pangkuanmu untuk rehat dipelukanmu

0 komentar:

Posting Komentar

Bicaralah :D

Teman Lila