25/03/12

Tomcat hinggap di suatu masa
Kelam, suram, pada waktu malam
Mungkin ia hanya hinggap untuk beristirahat
Mengambil sebuah cerita dari negeri seberang
Kami mengerti

Wataknya yang tak bisa ditebak
Membuat pipi ini merah merona
Tomcat mendadak terkenal

Kami menoleh untuk melihat hinggapan lain
Wajah lesu yang jiwanya terombang-ambing
Tak menentu ke arah kemana ia bermain
Merasa di dunia ini tak ada rona Saing

Hey!
Lihat layar lebar yang ada di atas kepalanya

Lagi, sebuah lingkaran yang masih dipertanyakan
Membuatnya bahagia. Sangat bahagia
Namun kini,
Perlahan sisi lingkaran mulai keropos
Mulai menghilang tanpa izin
Dan dia mulai gila

Hati kami terpanggil karenanya
Namun kaki ini seperti kaku

Dia berteriak dalam videonya
Datanglah sosok "guru",
Atau biasa kami panggil "teman"
Mengusap kepalanya dengan lembut
Menggenggam tangannya dengan erat
Namun saat itu pun sang sosok benar-benar menghilang

Kami terpaku
Mengingat dua kata yang telah jadi sorotan
Mungkinkah ini sudah masanya?
Sebuah masa yang disebut..
Krisis mentor

Dia terdiam dalam tanya,
Kemana sosok itu akan pergi?
Sebentar atau lama?
Akan kembali atau tidak?
Mengingatnya atau tidak?
Ingat janjinya atau tidak?
Akan memenuhi amanahnya atau tidak?
Akan pergi bersama izinnya atau tidak?
Dia tertunduk lesu
Terus bertanya tanpa mencari jawabannya

Kami ingin menjawabnya,
Benar-benar ingin menjawab dari semua pertanyaannya
Duhai, manusia
Sosok itu akan datang kembali walau berbeda generasi
Dan sosok itu takkan pernah mati
Walau wajah ini akan berbeda kelak
Namun untaian kata yang terucap akan sama
Kami menyayangimu, wahai manusia
Kami akan menggantikan "guru" dan "teman"mu
Yang mungkin pergi untuk amanah lain
Ya, AMANAH LAIN

Kami terbang untuk meninggalkannya sejenak
Memanggil para "malaikat" untuk sejalan
Untuk memetik sebuah bunga kebahagiaan
Ingin bahagia bersama kami?
Ikuti kami,
Di jalan dakwah-Nya
Kami pun kembali bersama berjuta "malaikat"

Dia mulai merasakan kehadiran kami
Perlahan menghampiri
Sejak hari ini,
Sebuah amanah mengalir dalam tubuh kami

22/03/12


Gudang kesetiaan tak berjarak antar ruang
Getar bibir ini tak pernah berhenti, di sana
Kami menikmatinya bersama mereka, girang

Seribu cara ku coba melepas menatap
Hati ini sudah terlanjur tertinggal di jendela
Tempat biasa ku menanam harap

Aku rela hangus di makan kotornya lantai
Kami berusaha menghapus segala debu yang tak berdosa
Bersama mereka, aku melahap habis sore hari
Aku melihat titik terang sebuah pembinaan remaja

Saksikanlah, duhai Sang Rabbi
Kami menghapus air mata ini di rumah-Mu

"Mentoring? Mau, dooong!"

18/03/12

Seniman kemarin melukis luka
Penyanyi kemarin lantunkan derita

Tapi aku adalah aku
Kemarin, hari ini, esok
Melahirkan nostalgia di sudut lorong

Rasanya?
Sebesar harapan yang tak kenal pecundang

Aku terbahak geli
Menatap batang hidungnya
Ku sadar, itulah mata hati
Dan aku percaya

Satu yang tak pernah ku ingat
Kata orang, ku bagian darinya
Tapi dia bilang, dia bukan siapa-siapa

Aku tertatih mengatakannya
Ranting pohon membuatku jatuh
Menegurku yang kurang beruntung

Ini sejarah,
Sejarah nafas sebuah logika
Aku tidak membunuh
Juga tidak menjajah

Dan lagi-lagi tawa setan itu menggema
Jika memang logika itu tak sampai padamu
Tolong,jangan paksakan semuanya

Coba tolong ingat-ingat lagi
Satu kata
Yang pernah menyatukan nafas kita

Sudah sering suaraku menggema, di langgar
Maksudku, tepatnya suara kami
Takbir itu, ya! Dentuman takbir itu!

Dakwah kami tak pernah berkhianat
Sekali kami tak pulang,
Maka debu pun enggan terluka

Aku merasa tak lucu, sayangnya
Boneka salju tak lagi menjadi penyiar

Singkatnya,
Apa artinya sebuah...
"LINGKARAN"?

Teman Lila