16/12/10



Ketika kita berlari mengejar waktu
Waktu membantu kita menelusuri kehidupan
Namun apa yang di lakukan kehidupan?
Dia membuat kita seperti tumpukan boneka

Lezatnya kehidupan ini di saat terasa manisnya
Namun jika sedetik yang lalu saja manis itu tidak diciptakan
Apa lezatnya kehidupan?

Kejujuran di setiap raut wajah yang semu
Adalah sebuah sinetron panjang di atas panggung jiwa
Tersenyum dalam do'a menghiasi tumpukkan dosa
Adalah sebuah pengkhianatan antar jiwa sang insan

Opera kehidupan
Sebuah permainan kecil
Di bawah tangan Tuhan

Sungguh ketika Tuhan inginkan kita hitam
Maka hitamlah tanpa penolakan
Kita yang merasakan hanya bisa bercermin pada air
Entah genangan air atau air yang mengalir

Ketika roh berkumpul
Akankah saling mengenal?
Ketika jiwa berkumpul?
Akankah saling mengenal?
Manusia tidak tahu

Kitalah manusia yang memiliki jiwa sandiwara

Rasa itu akan terus berguling menempati hati-hati yang kosong
Rasa yang menjadikan roh dan jiwa berada dalam jiwa yang berbeda
Ketika belum terungkap kita merasa menjadi tokoh utama
Ketika telah terungkap kita merasa menjadi tokoh sampah

Kita
Adalah tokoh penting
Dalam sebuah
Opera kehidupan
Milik Tuhan..

25/11/10


Duhai Hamba yang di sana
Bagaimana rasanya di bakar oleh Tuhan?
Akankah seperti embun pagi
Atau seperti memakan jarum?

Kapan terakhir Tuhan memelukmu?
Adakah jejak di sana?
Untuk Hamba-Nya yang seperti matahari
Yang begitu mempesona dengan merahnya

Lihatlah yang berkilau itu
Tuhan telah menciumnya
Cinta itu telah sampai pada sang bumi
Tuhan sedang jatuh cinta

Di belakang ada yang tak bernyawa
Oh..
Tuhan sangat mengeistimewakan dia
Hamba yang menapaki jalan surga

21/09/10


Nafas itu mengejarnya
Mengelilingi senyuman-senyuman
Dari mereka
Rasakan pandangannya
Ia menatapmu

Ah
Ternyata kau memilih berpaling
Membiarkan nafas itu mengejarnya
Entah untuk siapa tatapan itu nanti
Hari kemarin

Darah segarnya bagaikan samudera cinta
Mengalir
Bisa ia rasa
Tapi kau?

Kini ia mati
Hari ini

Tentu di salahkan
Tatapan Tuhan telah kau abaikan
Nafas dan darah itu adalah titipan
Mengapa kemarin kau biarkan?

Surat dari kekasihnya
Angin itu bertanya
Inikah busana rindu?

Angin yang hari ini ulangtahun
Menulis pada pintu rindu
Bawalah pada cinta tanpa rindu

Pertanyaannya adalah
Adakah alam itu?

Now, i see and i know
That love without miss
Is impossible

And you know?
I'm birth with love
And I'm dead with miss

Since I have love
And since I have miss
I think
Love is not bullshit

Maybe
This is hard to see it
But
I'm sure
Love can make you understand
About love

Now or never

Because your choice and I'm here for you
Lets see!
The rainbow give the best love to us
Give a smile to the rainbow
Now, my dear
The rainbow wait for us

Oh, my dear
Why you so quiet?
Can you speak something?
Are you hear me?

Oh God
I'm crazy
I'm talk with dead people

08/09/10


Ketika malam itu
Kami hanyalah seorang bocah
Berusia 16 tahun
Yang seharusnya tidak perlu
Mengetahui sebuah sejarah tentang dirimu
Yang berusia 19 tahun
Entah perbedaan usia
Entah perbedaan sosial

Terungkapnya siapa dirimu
Kami yang meminta
Tapi terungkapnya aib dirimu
Bukan kami yang meminta
Kami berani bersumpah

Amarahmu telah sampai pada terangnya
Terang kami
Ketika kau goreskan segala geram
Kau tumpahkan pada dunia
Kami dapat membacanya

Busana yang dipakai pada tulisanmu
Terbaca seperti sebuah kelelahan
Akan kekuatan tabir
Yang sudah sempat memecahkan batu besar
Di eloknya labirin kehidupan
Ketika kau menadi seorang imam

Teriaklah pada dunia sebisamu
Kepalkan tangan sekuatmu
Tapi kami mohon
Rendahkan tanganmu
Agar kami dapat meraih
Telapak tanganmu
Yang bertaburan maaf

Kami meminta maafmu
Atas kelelahan dan amarah itu
Ini nyata bukan rengekan tipu

Tak perlu kami sebut namamu
Cukup dirimu yang merasa
Cukup kami yang mengingat
Namamu akan selalu terukir
Di sini
Di sebuah tali yang begitu erat
Bernamakan ukhuwah

Artikan puisi ini
Sesukamu
Kami pun akan menerima
Dengan tangan terbuka

Ya Allah, berikan puisi ini
Pada jiwa yang tenang
Pada seseorang yang telah lelah
Tersakiti hatinya
Ya Allah, saksikanlah hati-hati ini
Begitu terpojok
Begitu terasingkan
Begitu malu terhadap-Mu
Karena
Telah membuat banyak garis sayatan
Di hati salah satu Hamba-Mu

25/08/10


Hati ini akan tetap di sini
Walau bukan untukmu
Bukan juga untuk dirinya

Keraguan kesetiaanku
Memang pantas kau terima
Maaf jika membuatmu hancur

Ya, aku yang salah

Bukan ku merasa tak bersalah
Namun aku masih belum sadar
Dengan kesetiaan yang pernah
Ku janjikan untukmu
Ketika ku rasa itu bukan
Sekedar cinta simpanse

Bukan maksudku untuk mendua
Membagi kotak cinta ini
Pada dua wanita yang ku cinta
Hanya
Hanya aku merasa sunyi
Tak ada yang menertawakan leluconku
Bukan gombal

Mengenalmu dan mengenalnya
Suatu cerita lama yang belum usang
Semerbak wanginya masih ada
Bayangannya pun masih tertinggal
Tapi aku
Harus melepasmu
Atas nama kesetiaan

Aku minta maaf
Dan selalu ku meminta maafmu
Ku ucapkan terimakasih
Atas cinta simpanse itu, Sayang

21/08/10


Pandangan sinar kebijaksanaan hadir dalam roh
Ketika tangan itu berani membuat sejarah

Siapa yang tak mengenalmu?
Manusia lemah penuh pesona terang

Namun tubuhmu yang tegap seolah bicara
"Akulah pengukir sejarah!"

Kejujuranmu yang selalu mengajarkan semua orang
Bahwa menjadi manusia mempesona tidak dengan tersenyum

Cukup jujur
Apa adanya
Dan konsisten dalam merangkai kata

Siapa yang tak mengenalmu?
Sosok manusia pujaan Tuhan

15/08/10


Tirai benci tersibak dalam hati
Labirin dendam dalam jiwa

Bermain kata kau dalam mulutmu
Tertawa penuh makna kau dalam detikmu
Entah kau berdusta pada dunia
Atau kau memang seorang penggombal

Inikah buaya dalam manisnya bibir?
Atau inikah rasanya menjadi sampah?

Satu waktu
Kau akan mengerti bahwa semua ini ulahmu sendiri
Aku adalah saksi dirimu yang buas
Kita akan bertemu kembali
Jangan harap
Aku akan menoleh pada wajah karatmu

Kau ingat goyangan lidahmu itu
Dulu membuat semua wanita itu terpejam
Kau ingat juga ulah di setiap persimpanganmu
Dulu membuat semua wanita ingin membunuhmu
Termasuk aku

Sudah
Aku muak
Bukan salahmu yang polos
Selalu diam di tengah bising
Tak peduli karena tak penting

Selalu tersungging senyummu
Selalu dingin pola fikirmu
Dan selalu rendah sikap hatimu

Penjelasan di atas bulan
Sangat tinggi dan jauh
Bibir mungilmu mengatakan
“Please, positive thinking..”

Kamu yakin
Semua ini mempunyai skenario
Yang kamu kenal bernama takdir
Terlalu dingin untuk digertak

Kamu ada bukan untukku
Sekarang dengarkan!
Dengarkan teriakan namamu
Panggilan-panggilan itu
Bukan juga dariku

Sudah jauh
Kamu tetap berkata
“Please, positive thinking..”

Tak pernah bosan mendengarnya
Suatu saat
Kamu akan mengenalku dengan jiwa yang baru
Jiwa yang pernah kau tulis
Di sebuah pasir pantai
Di saat malam mulai menyita waktu

Masih melekat
Akan terus melekat
Bahwa kamu yang mengajarkanku
Di dunia ini penuh dengan kebenaran
Bukan kebetulan

10/08/10

Kekecewaan yang mendalam
Perih luka tak terobati
Tak kan pernah tergantikan
Dengan seutas kata maaf

Gerimis tangis basahi luka
Amarah terpendam dalam diri
Ganjal hati ini remuk redam
Pasrah menghampiri jiwa

Melampiaskan tidak mudah
Tidak punya tumpuan hidup
Kembali harus dirasakan semua
Tergores luka kekecewaan hati

Inilah aku
Dewi yang sayapnya kau bakar
Di depan wajah-wajah munafik

Perasaan yang kau tinggal
Masih tersimpan penuh debu
Di dalam bingkai kacamataku
Di dalam kotak bernama hati

Lelakiku
Maksudku, mantan lelakiku
Sayap ini adalah saksi nyata
Bahwa kau tak lebih dari
Seorang Pengecut
Yang hanya bisa membuat kecewa
Dewi sayap yang tak berdosa

Adakah lagi dewi sayap selain diriku?
Tunjukkan!
Tunjukkan di depan bingkai kacamataku
Jangan pernah lagi kau beri
Maaf dan terimakasih

Penyelesaian ini sudah luntur
Basah
Hancur
Terlalu hancur untuk di selesaikan
Bangsaku
Bukan hanya mimpi pahlawan
Yang bisa membuat
Indonesia terus maju

Negeriku
Bukan hanya mimpi bunga negeri
Yang bisa mengharumkan
Agar Indonesia terus berjaya

Indonesia
Aku pun bisa dan aku pun mampu
Membuatmu maju dan terus berjaya
Demi Indonesiaku..

Walau aku bukan pahlawan
Walau aku bukan bunga negeri
Aku akan tetap mengabdi
Dan akan terus membelamu

Teruslah maju dan berjaya
Bersamaku..
Demi tanah air..

25/07/10

Dalam satu labirin cinta
Labirin menuju persahabatan

Geraian tirai abadi
Lipatan senyuman
Dalam dimensi waktu

Sahabatku,
Waktu ini
Yang akan memisahkan kita

Sahabatku,
Cinta ini
Yang akan memisahkan kita

Dan sahabatku,
Rindu ini
Yang akan memisahkan kita

Jikalau,
Aku berdusta
Akan butiran janji-janji
Padamu
Aku ingin,
Bawalah aku
Kembali padamu
Dan merebahkan labirin ini
Pada hatiku lagi

19/07/10

Ketika cerita lama di atas awan
Ketika waktu berputar tidak pada porosnya
Ketika kau ada
Ketika aku dianggap tiada

Ini cerita lama
Kau dan aku bergerak bersama
Dia yang orang lain
Diam
Diam seribu bahasa
Acuh akan gerakan-gerakan kau dan aku
Semua terasa biasa saja
Cerita lama yang biasa saja
Tersimpan rapi pada sejarah kehidupan

Berjalan seiring tanggal kehidupan
Sutera tak lagi halus
Tulang tak lagi putih
Dan orang lain tak lagi diam

Kau terkesima dan aku terharu
Dia yang orang lain
Kini tak lagi diam

Rencana yang matang
Kini telah basi
Di makan lelucon
Di lahap api

Dia yang orang lain
Merasuki rencana basi kau dan aku
Hanya mendengar yang bersuara
Dan melihat yang bergerak
Dia yang orang lain
Belum melihat apa-apa

Dia yang orang lain
Tidak hanya merasuki tapi juga menghuni
Busuk! Terkutuk!
Dia yang orang lain
Berkicau atas dasar ketidaktahuan sebuah rencana basi
Ah cerita lama yang biasa saja

Sekarang
Ketika waktu kembali berputar pada porosnya
Ketika kau, aku dan dia yang orang lain ada

Sekarang apa yang terjadi?
Dia yang orang lain
Mengangkat nasib kau dan aku
Kau terkesima dan aku terharu

Dia yang orang lain
Puaskah?
Setelah memberi semua racun pada yang lain
Setelah memberi tanggal pada yang lain
Setelah memberi kematian pada yang lain
Dia yang orang lain
Pecundang!

Terlanjur
Kini kau dianggap tiada
Ini cerita lama yang biasa saja
Cerita lama atas nama fitnah

08/07/10

Hari pertama
Ku melihat dirimu berlari kecil
Menggoyangkan seluruh badanmu
Agar terlihat menarik di mataku

Hari kedua
Dirimu menghampiriku
Kita bertemu di satu tebing suci
Ah, kenangan kita

Hari ketiga
Tanpa dirimu yang lincah
Tanpa dirimu yang ramah
Walau tersimpan sejuta rasa tentangmu

Hari keempat
Aku tak berjumpa denganmu
Kau mengingkari janjiku
Kamu membuatku kecewa dan terluka

Hari kelima
Hari yang begitu menyiksa untukku
Aku tak melihat keceriaan matamu
Tak merasakan semua rasa untukmu

Hari kelima
Aku merasakan kau semakin jauh
Larian kecilmu seolah lambang
Antara waktu antara kita

Hari keenam
Pupus sudah harapan ku tentang mu
Cahaya mata yang selalu kau pancarkan
Sudah redup di makan waktu
Mata yang seringkali ku banggakan
Akan menjadi sampah lain waktu
Getaran akibat lirikan matamu
Akan pudar dan terhempas dari udara

Hari ketujuh
Aku mulai tak peduli pada dirimu
Yang mulai mendekati diriku lagi
Kali ini tatapan matamu
Ku serap lewat mata menuju hatiku
Ah, bahaya

Matamu kembali mengisi labirin hati
Entah
Aku melihat mata yang lain darimu
Mata keemasan
Seperti sebuah keikhlasan
Aku tidak bohong
Matamu begitu menyilaukan
Keemasan itu membuatku
Tetap rindu padamu
Walau aku tau
Dirimu tak sesempurna matamu

Beribu cahaya kasihmu
Beribu belaian sayangmu
Takkan terbayang
Tak kan terhitung

Lembaran putih di nafasku
Kau yang menghiasnya
Noda hitam di hidupku
Kau yang menghapusnya

Alunan musik mengalun
Seiringnya kecupan di hatiku
Lantunan puisi mengalir
Seiringnya petuah terucap

Terbuaiku dalam haru
Atas semuanya
Yang kau berikan
Hanya untukku

Kau yang ku banggakan
Kau yang ku harapkan
Untuk menuntunku
Lewati arum jeram dunia

14/06/10


Curahan air ini telah sampai padaku
Butiran air menjelma menjadi suatu kecupan
Nyaman dalam zona kehangatan-Mu

Terkejut ku akan tetesannya
Berharap akan semua anugerah dari-Mu
Dari setiap butiran yang ku terima

Ya Allah..
Semoga dengan hujan ini
Aku mendapatkan kenikmatan dari-Mu

Jejak embunnya memberiku ketenangan
Jejak pelanginya memberiku senyuman
Dan jejak sejuknya memberiku kecerahan
Akan setiap detik-Mu, ku bersyukur

Ku berharap akan berkah atas hujan di senja malam
Limpahkan semuanya dengan tenang
Yang akan terus menumbuhkan rasa cinta ini
Hanya pada-Mu, Ya Allah..

Dalam ruang waktu hampa
Senyum palsu itu hadir
Dan menemaniku
Juga menghibur dalam semu

Bersama semua peri kecil
Ku melayang tanpa arah
Tapi ada kebahagiaan
Ada rasa cinta dalam relungku

Tapi mengapa?
Dalam dimensi waktu ini
Aku tidak merasakan rasa itu
Hanya guratan senyum palsu

Aku bertanya dalam hati
Mencoba jujur dan merabanya
Inikah sedih?
Atau inikah rindu?

Gelisah di balik topeng
Merasa menjadi orang terkutuk
Tak ada lagi peri kecil
Hanya ada senyuman palsu

Aaaaaaaaaaaahh!!
Hambar akan semua detiknya
Pahit akan semua hembusannya
Sakit akan semua hadirnya

Mencoba kembali berpijak
Sadarkan sebelum tak bernafas
Berharap waktu akan bertukar
Tidak dengan usiaku

Berbagai rasa sudah kau kecup
Tak ada yang senikmat semilir angin malam
Di mana itu sumber kehidupanmu
Sumber kebahagiaan palsu sebagai kau

Kaulah Pretty
Sang kupu-kupu malam yang selalu redup
Terlahir sebagai anak haram
Dan berada dalam keluarga yang tak berada

Tak ada waktu panjang untukmu
Untuk memetik buah dari mimpi-mimpi
Tak ada titik terang dalam hidupmu
Untuk menikmati sebuah kata bernama kebahagiaan

Pilihan jalan ini memanglah kelam
Kau menyadari apa yang kau lakukan
Tak ada batasan dalam hidup ini
Kepuasan orang lain yang kau terima

Tak pernah kau mengenal kata menyesal
Kau rela dirimu ini bagaikan sampah
Inilah kenyataannya
Kau memang sampah yang tak tahu malu

Jangan lenyapkan kau dalam dimensi kehidupan ini
Kau masih ingin berperan sebagai dirimu sendiri
Di mana kau akan mendapatkan kecupan manis
Yang dirasakan bukan saat semilir angin malam

12/06/10


Kami berindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan syaitan yang terkutuk
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Wahai Allah Yang Maha Pemberi semua nikmat Islam dan Iman kepada Hamba-Nya
Maha Pemberi Petunjuk akan yang dikehendaki dan yang tidak Engkau kehendaki
Maha Pencipta dari apa-apa yang nyata dan yang ghaib
Maha Mengetahui apa-apa yang terungkap dan apa-apa yang terpendam
Sungguh, Allah adalah Illah yang memiliki 99 nama terbaik

Melewati arum jeram dunia
Melewati lubang-lubang kehidupan milik-Mu
Mencapai banyak titik cahaya keemasan dari-Mu
Hingga telah sampai pada-Mu

Geram jiwa kami ketika Engkau menggoreskan tinta merah pada hati kami
Bergejolak hati kami ketika Engkau memberi sedikit dari banyak sebuah guncangan
Namun dalam puncak sebuah emosi, Engkau sentuh hati kami dengan dzikir
Sampai dzikir itu membuat kami seperti kembali menjadi kekasih-Mu dalam pangkuan-Mu

Lapangkan dada kami dengan limpahan iman dan keindahan tawakkal kepada-Mu
Terangi setiap jalan yang Engkau ridhai, Ya Allah
Beri, beri petunjuk-petunjuk-Mu agar kami akan tetap menjadi Hamba-Mu di jalan yang lurus
Tetap istiqomah akan dasar hati-hati kami yang rapuh

Biarkan semua kini sampai pada-Mu
Juga senyum ini
Tarikkan sudut bibir yang membuat aku, kamu dan semuanya ikut merasakan
Senyum
Ya Allah, lihat senyum kami ini untuk-Mu
Berawal dari manisnya mulutmu
Ku terkagum dengan sosokmu
Kau yang selalu membuatku bangkit
Kau yang selalu mendukungku
Ternyata kau tak lebih dari belatung

Hey kau muka dua
Aku sudah membuka topengmu
Telanjangkan kau di atas dosa-dosamu
Membawa sejarah yang sesungguhnya

Sungguh, kau berada dalam keterpurukan
Tak ada wangi-wangian cahaya
Yang ada hanyalah bau dirimu sendiri
Maaf harus ku katakan,
Kau adalah belatungku

Beriku waktu untuk benahi jiwa
Menyapu segala kesalahanmu di atas pasir
Menggoreskan ketulusanmu diatas batu
Membuka hatiku bahwa kau adalah diriku

Menyeret kabar duka terdengar dari percikan air hujan di senja malam
Bangunkan jiwa sebelum malam sempat menjelma sendiri
Saat membukanya dengan alunan puisi
Hari ini bukanlah waktu lama yang tak tersapa
Di antara butiran bunga bunga terbingkai canda

Ya Allah..
Dirinya yang Kau ambil adalah sahabatku
Aku ikhlas dirinya Kau ambil
Tapi tidak dengan kerinduan ini, Ya Allah
Aku merindukan sahabatku

Biarkan hujan ini yang temaniku
Suara percikannya adalah anugrah dari-Mu untukku
Dan kenangan yang ada adalah kado terindah dari-Mu
Terimakasih atas semuanya, Ya Allah..

Hikmah yang kudapat dari-Mu begitu berharga
Peringatan yang Kau beri akan selalu ku ingat
Dan rasa takutku pada-Mu yang seharusnya ku bawa
Akan ku jadikan kado terindahku

Lantunan ayat-ayat pedoman hidupku
Akan membawaku tenang dalam alam sesaat
Dan bersama Allah
Aku berani berjalan di atas kerinduanku

Wahai pelangi, peluk dan bawalah aku
Menuju Allah
Untuk menyusul sahabatku
Suatu saat nanti..

Nada pilu kepakkan sayapnya
Menyeret sebuah sejarah
Akan alamku yang gundah
Alam yang tak berdosa

Langit seakan merenung
Hutan seakan bersujud
Angin seakan membisu
Dan lautan seakan menangis

Ohh alamku
Jangan kau bermuran tanpa dosa
Nada pilu akan pergi seiring waktu
Aku, manusia ingin manjadi pahlawanmu

Tanpa ada dalam kesadaranku
Suatu bayang sebuah kehancuran

Maaf
Hanya itu yang dapat ku katakan
Jelmaanku yang merusakmu
Membuat keruh alamku
Sisi lain dari labirin seorang manusia
Terkutuk semua rencana

Perubahan, pergerakan, dan perpindahan
Seakan salah di mata alam
Apa yang harus kucari, kuberi, kubawa
Katakan padaku agar alamku
Senantiasa tersenyum
Pada matahari di pagi hari
Pada bulan di malam-malam

Dalam detik ini
Aku akan berusaha
Untuk menyelamatkan alamku
Walau aku yang membuat kehancuran
Aku juga yang akan menjadi pahlawan
Aku berjanji, wahai alamku

Teman Lila