08/07/10

Mata Cicak

Hari pertama
Ku melihat dirimu berlari kecil
Menggoyangkan seluruh badanmu
Agar terlihat menarik di mataku

Hari kedua
Dirimu menghampiriku
Kita bertemu di satu tebing suci
Ah, kenangan kita

Hari ketiga
Tanpa dirimu yang lincah
Tanpa dirimu yang ramah
Walau tersimpan sejuta rasa tentangmu

Hari keempat
Aku tak berjumpa denganmu
Kau mengingkari janjiku
Kamu membuatku kecewa dan terluka

Hari kelima
Hari yang begitu menyiksa untukku
Aku tak melihat keceriaan matamu
Tak merasakan semua rasa untukmu

Hari kelima
Aku merasakan kau semakin jauh
Larian kecilmu seolah lambang
Antara waktu antara kita

Hari keenam
Pupus sudah harapan ku tentang mu
Cahaya mata yang selalu kau pancarkan
Sudah redup di makan waktu
Mata yang seringkali ku banggakan
Akan menjadi sampah lain waktu
Getaran akibat lirikan matamu
Akan pudar dan terhempas dari udara

Hari ketujuh
Aku mulai tak peduli pada dirimu
Yang mulai mendekati diriku lagi
Kali ini tatapan matamu
Ku serap lewat mata menuju hatiku
Ah, bahaya

Matamu kembali mengisi labirin hati
Entah
Aku melihat mata yang lain darimu
Mata keemasan
Seperti sebuah keikhlasan
Aku tidak bohong
Matamu begitu menyilaukan
Keemasan itu membuatku
Tetap rindu padamu
Walau aku tau
Dirimu tak sesempurna matamu

4 komentar:

Zaza
14 Juli 2010 pukul 08.08

moy-moy nya suka gak tau diri. masa di kasih makan malah kocar-kacir.

kok puisi smw?

Unknown
16 Juli 2010 pukul 04.47

ahhahahhaha moi moi tulisannya!! jgn di rubah2 dong

ih tergantung amal itu mah :p
sama aku nurut kok hohohoho :D

iya puisi smwa, yang bukan puisi di blog yg beda aja
*padahal blm bat buat blog baru ahahhaha*

Anonim mengatakan...
22 Juli 2010 pukul 01.16

lebih suka sama mata kodok

Unknown
22 Juli 2010 pukul 22.22

ih bagusan mata cicak, nada

Posting Komentar

Bicaralah :D

Teman Lila