Si Pandai, Pemberi Cerita
Ketika malam berjumpa
Perahu tersasar dalam bibir pantai
Berjuta pasang mata mengawasi
Takut matahari muncul membawa kabar duka
Malam ini begitu terasa panjang
Di tambah kehadiran Si Pandai pemberi cerita
Berjuta pasang mata menunjukkan binar
Akan harapan yang tak dapat ku mengerti
Aku tidak bisa tertidur
Suara bahagia di sana seperti memaksa untuk aku terjaga
Si Pandai terus membual dengan cerita yang tak berujung
Fiktif, namun menggungah rasa emosi di hati
Ku pandang mereka dari atas bukit
Sambil melempar beberapa batu ke kolam kecil
Bosan
Sampai akhirnya bosan membawa mataku terpejam
Matahari benar-benar membawa kabar duka
Aku siap berlari, masih dengan mata tertutup
Berniat untuk bersembunyi di rumah peri
Pasti aman, pasti nyaman
Ah! Ini jebakan!
Aku tak bisa menolak untuk berhadapan dengan matahari
Melihat takdirku di masa depan
Bagaimana bisa aku yakin bahwa Si Pandai dapat ku miliki?
"Siluetmu tak pernah muncul di pelupuk mata. Tapi kala kau memberi cerita, takdirmu muncul di dalam asa."
0 komentar:
Posting Komentar
Bicaralah :D