10/10/12

Karena Bergerak Berarti Bersyukur

Potongan kisah ini pernah tertuang dalam selembar kertas putih
Pada dimensi ranting batang pohon yang sedikit berbeda dariku


Kubaca sekilas nadi yang mengalir dengan riang malam itu
Aku mengira hanya sebatas percikan yang membuatnya berhenti sejenak
Namun ternyata ada sebuah gumpalan kotoran yang penuh luka

Aku tidak bisa membaca isi hatinya yang mungkin mulai sekokoh pilar imannya
Aku juga tidak bisa membuatnya terus menatap langit yang tak bisa ia gapai

Melihat dirinya sekarang seperti bintang yang tetap bersinar namun semakin jauh
Jauh dariku, darimu, dari kalian, dan dari mereka
Tak mengapa bagiku jika itu membuatmu tak menjadi orang yang dangkal akan akal

Biar bayangmu di sana bersama angin yang menyejukkan
Biar bayangmu di sana bersama air yang menyegarkan
Asal sosokmu masih di sini bersama kami yang penuh dengan peluh keringat
Bersama kami yang juga mengajakmu bergerak

Satu hal yang pernah terucap dari mulutmu, kini diuji untuk dirimu


Berhentilah untuk berhenti!
Lembaran putihmu mulai menjadi dasar pola ingatan banyak muslim

0 komentar:

Posting Komentar

Bicaralah :D

Teman Lila