24/06/13

Saudara Baru

Merengek dalam lembaran yang katanya semakin ramai ini
Rasanya sulit untuk hilang dari rekaman antusiasnya seseorang
Hari ini aku dibuatnya kaku -lagi- karena karya mungilnya
Jelas bukan untuk diriku, tapi aku merasa sangat tertampar

Tidak akan pernah
Aku terus mengetuk hatiku sendiri untuk tidak akan pernah
Tidak akan pernah
Tidak akan pernah untuk melupakan apa yang terjadi

Tapi warna-warni kehidupan yang katanya aku lupakan
Terus memaksaku untuk tidak berlama-lama dalam kebutaan
Lapisan air jernih ini ternyata menutup rasa syukurku

Baik-baik di sana bersama burung-burung surga yang lain
Terlalu banyak coretan manja yang terbaca beberapa pasang mata
Ku harap, karang yang tegar itu mulai mencair
Dan airnya bisa ku seduh dengan harmoni beserta semangat baru


"ku temukan lagi saudara yang mempunyai jiwa setegar karang.. tapi ini beda, dia tak memiliki warna yang bisa dilihat, tak memiliki rasa yang bisa dicicip, dan tak memiliki wujud yang bisa diraih. dan dia memiliki karya yang bisa dinikmati bersama secangkir kopi."

Terlalu kelu mulut ini untuk bicara dengan benar
Aku tak pernah terpaksa untuk jalani untaian kata palsu
Walau itu menjadikanku seorang yang tidak mudah dipahami
Walau itu menjadikanku seorang yang tidak mudah didekati

Sedikit tertawa jadinya,
Bayangan yang seharusnya tak berbayang
Dan kini aku takut itu jadi kenyataan
Tentang aku dan kamu
Yang bicara tentang 100 impian yang ditulis
Untuk ditukar
-ambigu-

0 komentar:

Posting Komentar

Bicaralah :D

Teman Lila