22/04/14

Semuanya mulai menjadi putih
Aku ragu dengan matanya saat menatapku
Garis pandangnya tak lagi lurus padaku
Tapi ada upayanya untuk tidak merintih

Belakangan, saya senang memandangi sosok Abi. Sosok sederhana yang pemikirannya selalu di luar dugaan anak-anaknya. Abi bukanlah orang yang terlahir dari keluarga yang berpendidikan tinggi, bahkan ia pun tidak menggunakan masa mudanya untuk bersenang-senang di gedung perguruan tinggi. Ia memilih banting kemudi menuju dunia kerja yang membuatnya lebih menghargai waktu.


14/04/14

Tik tok
Tik tok
Tik tok

Cobalah lawan kecepatan detik jam itu
Terbaring
Merajuk membuat semu rasa malu
Panas kering

Bukan,
Indahnya suara alarm tanda kebangkitan
Bukan,
Tiada maaf yang tersampaikan
Bukan..

Tak seindah ketika topeng itu terbakar
Tak seharum ketika bunga itu tak mekar
Tapi,
Aku menunggu sandiwaramu selesai

02/04/14

"ketika tak ada bahu untuk bersandar maka masih ada lantai untuk bersujud pada Rabb-Mu.."

Mungkin ini yang membuat saya enggan meminta bahu dari siapapun. Saya utamakan pada lantai untuk bersujud. Sekalipun kondisinya lebih dekat dengan sang bahu tadi.

Bulan ini awal Bulan April yang menegangkan. Kenapa? Banyak yang menuntut saya untuk lebih sering diam dan mendengarkan sekitar. Berulang kali bermimpi kelak apa yang akan terjadi jika benar-benar tak ada saya di sini. Tak ada di dunia ini, maksudnya.

Teman Lila