10/04/15

Jutaan Kesempatan

Pasang surut semangat berdentum dari kejauhan
Angin berlari mengejar pada suatu yang tak pasti
Sepasang tangan meraih asa dari sumber kekuatan
Suara tertawa histeris sambil sibuk mencaci

Keluh dari seorang yang tua renta akan rumput tetangga
Memulai syukur acap kali bersujud pada malamnya
Menutup simbol-simbol nista dalam masa lalu
Melupakan duka untuk membentuk wajah baru

Lonceng jatuh dari pujangga yang bersedih
Pertanda bahwa tak akan ada lagi senyuman
Menatap haru pada hukuman yang pedih
Berbangga pada dosa-dosa yang ringan

Berputarlah warna pelangi
Mempersiapkan jutaan kesempatan
Bukankah kau di sini?
Lalu mengapa kau tak berlari ke depan?

"Aku baru sadar bahwa cinta itu bicara tentang bagaimana, bukan mengapa. Aku terperanjat mendengar kata-katamu : Cobalah untuk tidak bertanya 'mengapa aku mencintaimu?', karena itu tandanya kau perlu alasan untuk mencintaiku. mulailah dengan bertanya 'bagaimana aku mencintaimu?' itu tandanya, kau akan mencoba mencintaiku seperti aku mencintaimu."

0 komentar:

Posting Komentar

Bicaralah :D

Teman Lila