Google Glass
MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
"GOOGLE GLASS"
Wilda Kholiilaa 1112081000052
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
---
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan hidayah-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan pembuatan makalah untuk mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen. Makalah ini merupakan referensi bagi mahasiswa program
studi manajemen maupun bagi dosen pengajar yang diharapkan dapat bermanfaat
sebagai bahan informasi dalam proses belajar maupun mengajar.
Pada
kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah SIM
yang telah membimbing penyusun sehingga dapat terselesaikannya penulisan
makalah ini.
Penyusun
menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini. Akhirukalam semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Jakarta,
Desember 2014
Tim Penyusun
---
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Data merupakan sumberdaya
perusahaan, yang kebanyakan disimpan secara elektronik. Manajemen data yang
baik menjadi kunci ketercapaian sasaran-sasaran bisnis.Secara internal data
perusahaan akan dishare dan digunakan bersama. Data tidak dimiliki oleh
individu atau unit organisasi tertentu, tetapi oleh organisasi seutuhnya. Data
harus dikelola selayaknya aset perusahaan yang lain.
Sistem manajemen data
base mengorganisasikan volume data dalam jumlah yang besar digunakan oleh
perusahaan dalam transaksi – transaksinya sehari – hari. Data harus
diorganisasikan sehingga para manajer dapat menemukan data tertentu dengan
mudah dan cepat dalam pengambilan keputusan. Meningkatnya arti penting data
base sebagai sumber daya yang mendukung pengambilan keputusan telah menghruskan
para manajer mempelajari lebih jauh perancangan dan penggunaan data base. Untuk
itu perlu dilakuan manajemen data base, yang terdiri dari proses pengumpulan,
integritas pengujian, penyimpanan data, keamanan, pemeliharaan,
pengorganisasian data, serta pengambilan data yang di butuhkan perusahaan dalam
pengambilan keputusan.
Manajemen data base
system tidak dapat mengeliminasi pengulangan data dalam keseluruhan organisasi,
tapi dapat membantu mengendalikan adanya pengulangan. Akses dan ketersediaan
informasi dapat ditingkatkan dan biaya pengembangan dan pemeliharaan data dapat
dikurangi karena penggunaan dan programer dapat menunjukan pertanyaan ad hoc
dari data dalam database. DBSM memudahkan mengelola data secara terintegrasi,
memudahkannya dan mengamankannya.DBSM menggunakan model database yang berbeda
untuk menjaga jalur kesatuan, artribut, dan hubungan. Bussiness intelligence
(BI) adalah suatu kategori aplikasi dan teknik yang luas untuk gathering,
stoting, analyzing dan penyediaan akses ke data. Membantu user-user perusahaan
membuat keputusan-keputusan bisnis dan strategis lebih baik. Aplikasi-aplikasi
pokok termasuk aktivitas-aktivitas qury dan reporting, online analytical
processing. Itulah mengapa dilakukan manajemen terhadap data, yang sangat
berpengaruh dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Google Glass adalah
komputer bisa pakai yang sedang dikembangkan oleh Google melalui proyek riset
dan pengembangan Project Glass Perangkat ini menampilkan informasi dalam format
bergaya telepon pintar, yang bisa terhubung ke Internet melalui perintah suara
bahasa alami.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Definisi Google
Glass
1.2.2
Perkembangan
Google Glass
1.2.3
Keunggulan
Google Glass
1.2.4
Kelemahan Google
Glass
1.2.5
Penggunaan Google
Glass
1.2.6
Fitur-fitur
Google Glass
1.2.7
Manfaat Google
Glass dari Indonesia
1.3 Tujuan
Makalah
1.3.1
Agar mengetahui apa
itu Google Glass
1.3.2
Agar mengetahui
perkembang dari Google Glass
1.3.3
Agar dapat mengetahui
keunggulan dari produk Google Glass
1.3.4
Agar dapat mengetahui
kelemahan dari produk Google Glass
1.3.5
Agar memahami cara
penggunaan Google Glass
1.3.6
Agar mengetahui
apa saja fitur-fitur Google Glass
1.3.7 Agar mengetahui
penelitian kemanfaatan Google Glass yang ditemukan oleh masyarakat Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Google Glass
Sebelumnya orang tidak tahu apa itu google glass?
Dan akhirnya google menciptakan sebuah teknologi kacamata pintarnya yang diberi
nama google glass. Ini bukan hanya kacamata biasa, melainkan ini adalah
kacamata pintar yang mempunyai fungsi sama persis seperti smartphone pada
umumnya. Saat ini goggle glass ini terus dikembangkan yang memperlihatkan
kecanggihan teknologi ini bisa selaras dengan kehidupan manusia sehari – hari.
Mungkin dengan kemunculan ini, mungkin ada teknologi ini yang mirip dengan
mempunyai kecanggihan yang lebih canggih. Google glass ini akan di produksi
secara massal yang tentunya memiliki harga yang lebih terjangkau.
Kaca Mata Google adalah komputer
yang dpt dipakai dengan head-mounted
display (HMD) yang sedang dikembangkan oleh Google. Kacamata Google ini
menampilkan informasi dalam format smartphone seperti hands-free, yang dapat
berinteraksi dengan Internet melalui perintah suara dengan bahasa alami.
2.1 Perkembangan Google
Glass
Google
Glass menjadi produk wearable dari Google yang paling dinanti oleh para
pengguna gadget dalam Google I/O tahun ini. Mencoba menceritakan sejarah
perjalanan Google Glass, sebuah video hadir melengkapi laman YouTube.
Seperti
dilansir dari Engadget, Kamis (16/05/13), Jean Wang yang tak lain merupakan
salah satu insinyur dalam pengembangan proyek Google Glass, menjelaskan dalam
sebuah video yang diunggah ke Youtube bila Google Glass sendiri berkembang dari
konsep awal sebuah proyektor pico yang dipasang pada sebuah kacamata hingga
menjadi bentuk cetak 3D seperti prototip Google Glass di kanan atas gambar,
hingga terus berkembang dengan bentuk yang lebih baik.
Ia
juga tidak membantah bahwa inspirasi untuk membuat Google Glass datang dari
sebuah tayangan di televisi. Hal tersebut juga menjadi usaha awal tim dalam
mengembangkan teknologi gerakan dan kontrol suara pada Google Glass.
Dalam
Google I/O tahun ini, Google Glass juga mengenalkan aplikasi terbarunya, yaitu
MedRef for Glass. Fitur tersebut hadir untuk mempermudah pengguna mengingat
nama dan wajah orang lain. MedRef for Glass sendiri hadir karena kebutuhan
orang-orang yang bekerja mengandalkan informasi di dalam sebuah rumah sakit.
Google
merilis foto-foto perkembangan pengerjaan Google Glass saat masih berupa
purwarupa hingga hasil final seperti sekarang. Ada lima tahap yang dilakukan
Google sebelum akhirnya mendapat bentuk Google Glass yang sempurna.
Raksasa
mesin pencari itu memunggah enam foto Google Glass di jejaring sosial Google
Plus, mulai dari pertama kali dikerjakan, hingga menjadi model akhir. Foto-foto
tersebut bermula dari perangkat yang memiliki mesin di bagian kiri kanannya,
hingga elegan seperti sekarang.
Awalnya,
perangkat Google Glass ini pun dibuat dengan frame serta lensa kaca. Frame pun
berubah-ubah warna dari hitam, putih, hingga akhirnya dipilih silver. Empat
purwarupa pertama masih menggunakan perangkat komputer besar di bagian sisi
kaca mata, di foto kelima barulah mesin dari Google Glass mulai menyusut, namun
masih dengan desain yang kurang sempurna.
Hingga
akhirnya di foto keenam Google Glass tampak lebih simpel dan nyaman dikenakan,
meski tanpa kaca lensa di depannya. Satu hal kunci yang tak dilepas ialah
perangkat seperti touch-pad di sebelah kanan, proyektor prisma, dan kamera yang
ada di semua purwarupa.
Dengan
kemajuan sains dan teknologi hal ini sekarang menjadi mungkin dilakukan.
Ilmuwan komputer dari Saarbruecken membuktikan ini dengan menggabungkan Google
Glass dengan metode kriptografi dan teknik baru pengolahan citra untuk menarik
uang di mesin ATM atau membaca dokumen terenkripsi.
Menurut
sebuah laporan yang diterbitkan di Sciencedaily.com, pengunjung dapat
memeriksa pendekatan baru ini di pameran komputer internasional CeBIT di
Saarland University, Jerman, belum lama berselang.
Kemajuan
teknologi ini membuat kehidupan manusia di masa depan menjadi semakin mudah
sekaligus menyenangkan.
Misalnya,
anda cukup mengedipkan mata agar foto identifikasi diri di mata anda dapat
diambil. Selain itu, dengan melirikkan mata kanan anda bisa membaca teks pesan
dan beberapa keperluan lain yang bisa dilakukan dengan menggunakan Google
Glass.
Meski
demikian, apakah hal itu membuat para ahli IT patut merayakan hal ini sebagai
tonggak baru dalam kemajuan teknologi yang berhasil mereka capai? Suatu
kemajuan yang suatu saat nanti dapat digunakan masyarakat umum dalam kehidupan
sehari-hari?
“Berkat
bantuan Max Planck Institute for for Informatics, kami adalah satu dari
beberapa universitas di Jerman yang dapat melakukan penelitian dengan teknologi
Google Glass,’’ kata Dominique Schröder, asisten profesor Algoritma
Cryptographic di Saarland University.
Perangkat
peralatan canggih futuristik ini terdiri dari bingkai kacamata yang yang telah
dipasangi kamera dan komputer mini. Kemajuan yang berhasil dicapai sampai saat
ini sangat menggembirakan.
Meski
demikian, seperti diakui Schroder, kemajuan ini bukan tidak memiliki sisi
negatif yang perlu dikuatirkan. Terutama yang berkaitan dengan masalah
keamanannya.
Schröder,
yang juga merupakan peneliti di Center for IT-Security, Privacy and
Accountability (CISPA), menyadari adanya kekuatiran masalah keamanan data
dengan Google Glass.
“Kami
tahu bahwa Anda dapat menggunakannya untuk penyalahgunaan data. Tetapi harus
diingat bahwa teknologi ini juga dapat digunakan untuk melindungi data,’’
tegasnya.
Untuk
membuktikan ini, Schröder dan kelompoknya menggabungkan Google Glass dengan
metode kriptografi dan teknik dari analisis citra otomatis untuk menciptakan
sistem perangkat lunak "Ubic".
Dengan
menggunakan Ubic, proses penarikan uang di mesin ATM akan berubah sebagai
berikut: Pelanggan mengidentifikasikan dirinya ke mesin ATM. Ini permintaan
yang lumrah sebagai kunci yang handal bagi publik pelanggan.
Selanjutnya
mesin tentu akan meminta nomor identifikasi pribadi (PIN). Belakangan ini
bahkan pelanggan akan diminta membubuhkan tandatangan digital sebagai ganti
tanda tangan konvensional.
Hanya pelanggan
sesungguhnya yang dapat menggunakan rahasia yang tersimpan di dalam akunnya
sendiri, dengan menggunakan kunci rahasianya. Selama ini, semua rahasia
tersimpan dengan baik di Google Glass. Bersamaan dengan itu, uangnya juga aman.
2.3 Keunggulan Google Glass
Google, tengah gencar
mengkampanyekan produk teranyar, yaitu kacamata pintar bernama Google Glass.
Kacamata pintar berfitur Internet dan kamera itu muncul saat publik tengah
gandrung dengan produk-produk elektronik yang praktis, yang bisa mereka gunakan
kapan saja.
Seorang dari tim
pencipta Google Glass, Babak Parviz, mengungkapkan alasan kenapa perusahaannya
mau bersusah payah mengembangkan perangkat wearable itu. Seperti
dilansir Venturebeat, Selasa 27 Agustus 2013, Parvis mengungkapkan
Google Glass diciptakan untuk menjadi platform besar komunikasi dan komputasi
di masa mendatang.
Dia berbagi pengalaman
sudah saat pertama kali mengembangkan prototipe Google Glass. Prototipe pertama
tidak begitu memuaskan. Problemnya yakni soal bobot perangkat. Saat itu Google
Glass memerlukan bobot sampai 3.350 gram sampai 7,4 pon. Padahal untuk smartphone
saja bobotnya hanya 135 gram.
"Kenyamanan sangat
penting, karena kami ingin orang memakai Google Glass sepanjang hari,"
jelas Parviz di hadapan konferensi insinyur Hot Chips di Universitas Stanford.
Dia melanjutkan Google
Glass menawarkan pengalaman komunikasi yang lebih maju dibandingkan perangkat mobile
lain. Misalnya Google Glass memungkinkan untuk transfer data melalui Bluetooth
dan WiFi dalam keadaan dipakai. Misinya yakni bagaimana memberikan informasi
yang cepat kepada pengguna.
"Seperti halnya
saya berbicara dengan Anda, maka secepat itu saya bisa mengakses
komputer," kata dia. Soal kecepatan akses, Google Glass diklaim lebih
sigap dibandingkan menekan tombol pada smartphone. Google Glass
menjalankan perintah hanya dengan sentuhan dan perintah suara.
Keunggulan lain, Google
Glass memberikan pengalaman yang mendalam soal kedekatan layar, hanya di depan
mata. Kondisi itu membuat pengguna lebih ‘tenggelam’ dalam lingkungan
komputasi. Google Glass juga menyesuaikan perkembangan teknologi resolusi dalam
kamera smartphone, yang hari ini mencapai resolusi 16 MP.
"Perangkat ini
secara signifikan memperluas basis pengetahuan saya. Itulah kenapa kami
menciptakan Google Glass. Jawabannya yaitu hanya sebuah pertanyaan jauh,"
ujar Parvis puas.
Google Glass dalam
waktu dekat akan dirilis ke sejumlah pihak, guna melihat sejauh mana pengalaman
komputasi berjalan. Terkait dengan inovasi selanjutnya dari pengembangan Google
Glass, Parvis menginginkan teknologi pada Google Glass bisa tidak tampak.
Maksudnya, agar membuat
pengguna tidak merasa terganggu. Dia merujuk pada pengembangan sistem sensor
gerak tubuh, Kinect yang dibesut Microsoft.
Untuk mencapai ke sana,
Parvis mengakui butuh kemajuan teknologi di tingkat optik, foto, pengalihan
energi, daya komputasi sampai desain daya yang sangat rendah. Kebutuhan itu
untuk menekan panas perangkat sehingga memaksimalkan penggunaaan.
"Kami sangat
gembira dengan platform ini. Ini berpotensi sebagai sesuatu yang luar biasa
dalam komputasi dan komunikasi berikutnya," kata Parviz.
Untuk tahap pertama,
Google Glass dibanderol US$ 1500 atau setara Rp 16,2 juta. Kemudian, secara
bertahap, harga akan turun. Google Glass memiliki prosesor dual core 1 GHz,
tiga sumbu giroskop, tiga sumbu akselerometer, magnetometer dan GPS.
Pada Project Google Glass juga terdapat prosesor dan RAM yang cukup hebat walaupun
tidak dikasih tahu mengenai spesifikasi prosesor dan RAM tersebut pada acara
Google I/O. Selain itu ada accelerometer, gyroscope, mic, speaker dan
kamera. Ternyata yang sering ditanya orang bagaimana cara mengontrol menu
yang tampil di layar agak sedikit terjawab karena baru di ketahui permukaan di
samping layar transparan (yang berwarna biru, putih, hitam atau warna lain)
adalah sebuah touchpad yang digunakan untuk mengontrol menu lebih mudah selain
bisa dilakukan melalui perintah suara tentunya.
Frame
tebal tadi merupakan touchpad sekaligus bagian utama Google Glass yang
menampung semua komponen utama perangkat ini, termasuk SoC, flash memory
16 GB, serta kamera 5 megapiksel dengan lensa wide yang menghadap ke
arah depan. Tak ketinggalan speaker bone transducer yang menempel ke
bagian kepala persis di belakang telinga.
Google Glass akan
membuat pemakainya terlihat seperti tokoh-tokoh dalam film fiksi ilmiah
futuristis, dengan perangkat "visor" bertengger di kepala. Layar
prisma kecil berperan sebagai medium interaksi utama dan memajang berbagai
macam informasi dalam antarmuka sederhana.
Tampilan layar itu
ternyata cukup tajam meski berukuran kecil. Tulisan-tulisan dan gambar terlihat
jelas, walaupun awalnya terasa agak aneh karena kesan yang didapatkan seperti
melihat televisi mungil yang menggantung di sisi kanan bidang pandang.
Suara dari Glass
terdengar sangat jelas, seolah berasal dari dalam kepala karena disalurkan
langsung ke tulang di belakang telinga yang bertanggung jawab soal pendengaran.
Karena hal ini pula, audio Glass hanya bisa didengar oleh pemakainya sendiri.
2.4 Kelemahan Google Glass
Sedikit pemberitahun “Google Project Glass” belum dapat digunakan oleh
orang-orang dengan mata minus, namun Google akan mengembangkan agar kaca mata
ini bisa di gunakan oleh orang-orang dengan mata minus.
Google Glass sudah mulai disediakan untuk umum yang
mampu membayarnya sebesar US$ 1.500 atau Rp 16 jutaan. Perangkat kacamata
pintar ini menawarkan berbagai fungsi menarik namun juga sebuah bahaya yang
bisa mengintai para penggunanya.
Bahaya itu ialah sakit dan rasa pegal pada matanya.
Hal ini dikarenakan Google Glass menggunakan user interface yang langsung
berada di depan mata penggunanya. Akibatnya, sebagian kalangan meminta perangkat
ini dipasangi label peringatan resiko sakit mata untuk penggunanya.
Jawaban muncul dari seorang dokter mata Harvard
bernama Dr. Eli Peli yang juga dipekerjakan Google untuk berkonsultasi seputar
isu-isu sakit mata yang disebabkan perangkat terkoneksi.
2.5 Penggunaan Google Glass
Fakta lainnya
adalah posisi layar transparant kecil ternyata tidak diposisikan selevel dengan
mata kita sehingga tidak perlu kuatir bahwa layar Project Glass akan mengganggu
penglihatan seseorang.
Namun, bagaimana jika
penggunanya ingin beraktivitas sambil tetap memakai perangkat tersebut?
Sergey Brin, salah
satu pendiri Google, optimistis bahwa Project Glass pada akhirnya
akan menjadi lebih praktis ketimbang perangkat konvensional seperti smartphone.
"Soalnya, pengguna perlu memegang (smartphone) dengan tangan dan
melihatnya secara langsung. Ini tidak terjadi pada Project Glass," ujar
Brin, seperti dikutip oleh All Things Digital.
Project Glass, menurut Brin, membebaskan pengguna dari kerepotan memakai ponsel.
"Anda tak perlu lagi merogoh kantong hanya untuk melihat e-mail atau
mengambil foto".
Perangkat ini memang dirancang Google untuk
melakukan aktivitas-aktivitas sederhana dengan cepat, bukan hal-hal yang lebih
rumit seperti browsing internet.
Lebih lanjut, Brin mengatakan, Project Glass
nantinya akan menjadi sesuatu yang diterima secara luas oleh masyarakat. "Sekarang
memakai kacamata seperti ini memang masih terlihat aneh. Namun dalam waktu tiga
atau empat tahun ke depan, yang sebaliknya akan berlaku."
Desainer Project Glass, Isabelle Olsson, mengatakan, dalam hal
interaksi dengan orang lain, Project Glass tidak akan menghalangi pengguna.
"Yang penting, pemakai masih bisa memandang mata orang lain,"
ujarnya.
Project Glass, lanjutnya, dirancang untuk
memudahkan pengguna berinteraksi dengan dunia virtual tanpa mengalihkan
perhatian dari dunia nyata. "Jadinya, dekat dengan Anda, tetapi tidak
menghalangi," ujarnya.
Menurut Olsson, dengan bobot yang lebih ringan dari
kebanyakan kacamata hitam, Project Glass bisa dipakai dengan nyaman oleh
pengguna.
Bagaimana jika pengguna memakai Project Glass
sambil mengemudikan kendaraan? Menurut Brin, data penelitian Google sejauh ini
meyimpulkan bahwa perangkat tersebut aman untuk dipakai ketika mengemudi.
Karena menampilkan gambar yang tampak jauh, mata pengemudi tak mengalami
peralihan fokus ketika berpindah dari pandangan di jalan ke tampilan di Project
Glass.
Soal interaksi, input diberikan lewat
dua cara utama. Yang pertama adalah perintah suara dengan cue "Ok
Glass", diikuti komando yang diinginkan. Ketika pengguna mengucapkan
"Ok Glass, take a picture," misalnya, Google Glass akan menjepret
foto. Begitu pula ketika pengguna ingin merekam video atau meminta panduan arah
ke sebuah tempat
Lalu, ada pula cara swiping
dengan menyapu touchpad di bagian kanan frame Google Glass.
Satu kali tapping akan mengaktifkan display, sementara sapuan
ke bawah dan ke atas masing-masing berfungsi untuk mematkan layar dan
menjalankan fungsi navigasi "back". Adapun swiping ke arah
kiri dan kanan digunakan untuk menjelajah menu interface yang
tersedia.
Gesture
untuk navigasi ini sengaja dibuat sederhana (atas-bawah-kiri-kanan) agar mudah
digunakan. Di samping itu, ada pula opsi menengokkan kepala ke arah atas untuk
menyalakan layar selama beberapa detik. Ini bisa digunakan untuk melihat jam di
Google Glass dengan cepat.
Sebelum digunakan, Google Glass harus
tersambung terlebih dahulu melalui Bluetooth ke smartphone berbasis Android
atau iOS. Google menyediakan aplikasi bernama MyGlass untuk mempermudah hal
ini. My Glass bisa diunduh di toko aplikasi masing-masing platform.
Tersedia pula sejumlah aplikasi yang
dirancang khusus untuk Google Glass di toko aplikasi Glassware, mencakup
judul-judul populer seperti Facebook dan Twitter.
2.6 Fitur-fitur Google Glass
Perangkat ini mengkombinasikan fungsi
dan fitur beragam dalam unit yang sangat kecil. Fungsi kunci Google Glass
adalah layer visual yang membuka kemungkinan baru mengagumkan. Ia memiliki
proyektor mini, yang memproyeksikan layer tersebut melalui prisma semi
transparan yang diarahkan langsung ke retina mata.
Fitur apa saja
yang ditawarkan Google Glass?
Dengan antarmuka yang sangat sederhana
Google Glass menawarkan beberapa fitur. Dan untuk menikmati seluruh fitur yang
ada pada Google Glass, Anda cukup mengawalinya dengan kalimat “Ok Glass”.
Fitur-fitur yang ditawarkan oleh Google Glass yaitu:
- Mengambil Foto dan merekam Video : katakan “take a picture” dan kacamata ini langsung otomatis mengambil foto yang Anda inginkan
- Fitur Berbagi ke jejaring sosial: Anda dapat langsung berbagi foto atau video yang Anda ambil ke teman-teman Anda yang ada pada lingkaran Google Plus
- GPS: Anda tidak akan mungkin nyasar dengan dukungan peta dari Google Maps yang akan langsung muncul di hadapan Anda
- Kirim Pesan: Pilih menu pesan dan hanya dengan membacakan pesan yang Anda inginkan, maka kacamata ini akan langsung mengirimkannya ke teman Anda
- Googling atau cari info langsung ke Google: Anda bisa menanyakan apa saja ke Google Glass dan kacamata ini akan otomatis mencari jawabannya di Google.
- Google Translate: Dengan dukungan Google Translate, kacamata ini bisa menjadi penerjemah Anda yang tidak butuh makan dan minum.
- Asisten Pribadi: Google Glass dapat mengingatkan dan menampilkan informasi jadwal yang Anda buat tanpa perlu diminta.
Dilihat dari
fitur, wujud serta video yang kami lihat, bisa ditarik beberapa kesimpulan
yaitu:
- Terdapat layar LCD transparan untuk menampilkan informasi
- Google Glass memiliki kamera yang sanggup digunakan untuk memotret dan merekam video.Kamera dengan resolusi 5 megapiksel dengan kemampuan untuk merekam video HD 720p.
- Sisi audio menggunakan teknologi Bone Conduction Transducer.
- Koneksi 3G/4G, mengingat Google Glass perlu terhubung ke Internet untuk lebih optimal dengan mesin pencari Google atau sekedar mengirim pesan singkat (SMS)
- Koneksi lain tersedianya Bluetooth atau WiFi. Ini untuk memungkinkan Google Glass terhubung ke perangkat gadget lain seperti smartphone atau tablet PC.
- Sistem Operasi Android
- GPS - Sensor Gerak, gunanya untuk navigasi seperti melakukan scroll atau memilih menu Anda hanya perlu menggerakkan kepala saja
- Voice Input dan Output. Inilah kecanggihan dari Google Glass. Untuk berkomunikasi dengan Google Glass Anda cukup menggunakan suara karena kacamata ini telah dilengkapi dengan perintah suara dan dapat menjadi asisten pribadi Anda dengan kemampuan voice outputnya.
- SoC (System on Chip) belum diketahui, beberapa sumber menyebutkan menggunakan chipset dari Texas Instruments OMAP4.
- Display dengan resolusi 640 x 360 piksel, diklaim setara dengan layar definisi tinggi berukuran 25 inci yang dilihat dari jarak delapan kaki.
- Memori internal berkapasitas 16GB dengan ruang kosong 12GB.
- Dilengkapi port microUSB.
- Kompatibel dengan Android 4.0.3 atau lebih baru dengan aplikasi My Glass.
- Kapasitas baterai tidak diketahui, diklaim mampu digunakan seharian penuh sekali charge.
2.7 Manfaat Google Glass dari Indonesia
Tim
mahasiswa Ilmu Komputer UGM mengembangkan metode untuk memudahkan mendapatkan
informasi terkait mitigasi bencana. Aplikasi bernama Quick Disaster yang
berbasis visual dan suara ini bisa menampilkan langkah tahapan antisipasi
terkena bencana dari 9 jenis bencana seperti erupsi gunung berapi, tanah
lonsor, topan tornado, gempa bumi, hujan abu vulkanik, banjir, kebakaran, dan
tsunami. Hanya saja, aplikasi ini hanya bisa diakses lewat perangkat kacamata
Google Glass.
Kepada
wartawan, Daniel Oscar Baskoro, salah satu anggota tim riset, mengatakan
pemilihan Google Glass sebagai perangkat untuk aplikasi Quick Disaster yang
mereka buat ini dikarenakan informasi yang ditampilkan perangkat Google Glass
jauh lebih cepat dan lebih ringkas ketimbang menggunakan perangkat mobile.
“Kita berpikir perangkat digital ini suatu saat akan melekat pada tubuh manusia
seperti halnya nantinya dengan adanya teknologi jam pintar atau gelang pintar,”
kata Daniel. Selain Daniel, aplikasi Quick Disaster ini melibatkan empat orang
mahasiswa lainnya Zamsyari, Bahrunur, Sabrina Anggraini, dan Maulana Rizki.
Seperti
diketahui, Google Glass merupakan kacamata pintar hasil dari produk riset
perusahaan Google yang mampu memproses dan menampilkan informasi laykanya smartphone.
Namun aplikasi yang tengah dikembangkan mahasiswa UGM pada perangkat Google
Glass ini bisa menampilkan informasi secara visual mengenai tahapan solusi untuk
mengantisiapasi dampak bencana. Aplikasi ini menurut Sabrina Anggraini
diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengantisipasi bencana saat kejadian
bencana berlangsung.
Untuk
saat ini aplikasi Quick Disaster masih dalam tahap riset dan pengembangan,
pasalnya terdapat beberapa fitur yang masih perlu disempurnakan. Dalam waktu
dekat, kata Sabrina, aplikasi ini rencananya akan dipresentasikan dalam
konferensi internasional di Eropa dan Amerika.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Google Glass adalah komputer bisa pakai yang
sedang dikembangkan oleh Google melalui proyek riset dan pengembangan Project Glass. Perangkat ini
menampilkan informasi dalam format bergaya telepon
pintar, yang bisa terhubung ke Internet
melalui perintah suara bahasa alami.
Saat ini, kacamata yang diproduksi tidak memiliki lensa terpasang, namun
Google sedang mempertimbangkan kemitraan dengan produsen kacamata seperti Ray-Ban
atau Warby Parker, serta dengan
para pengecer, agar konsumen bisa mencoba perangkat sebelum membelinya. Explorer
Edition tidak bisa digunakan oleh orang-orang yang memakai kacamata resep, namun
Google telah mengonfirmasi bahwa mereka akan berupaya agar Glass bisa
beroperasi dengan lensa yang sesuai dengan resep pemakainya.
Google Glass sedang dikembangkan oleh Google X,
yang sebelumnya juga telah mengembangkan teknologi futuristis lainnya seperti mobil swatantra. Proyek
ini diumumkan melalui Google+ oleh kepala Project Glass, Babak Parviz, seorang
teknisi lensa kontak; Steve Lee, seorang manajer produk dan "spesialis
geolokasi"; dan Sebastian Thrun,
pengembang Udacity yang juga ikut
mengembangkan proyek mobil swatantra. Google telah mematenkan desain Project
Glass. Thad Starner, seorang
pakar teknologi realitas tertambah, adalah pemimpin teknis
proyek ini.
3.2 Saran
Makalah sederhana membutuhkan kritik dan saran dari pembaca agar
terciptanya makalah yang sempurna dan
bermanfaat bagi pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA
http://yangcanggih.com/2013/03/04/semua-yang-perlu-anda-ketahui-tentang-google-glass/
http://bdn-cyberlinkart.blogspot.com/2013/04/pengertian-google-glass-project.html
http://bdn-cyberlinkart.blogspot.com/2013/04/pengertian-google-glass-project.html
https://nelsonism.wordpress.com/2014/06/06/tulisan-pendidikan-kewarganegaraan-google-glass/
0 komentar:
Posting Komentar
Bicaralah :D